Cast iron bukan produk baru di dunia, tapi keberadaannya di Indonesia masih tergolong baru. Menurut KBBI, cast iron atau dalam bahasa Indonesianya disebut besi cor merupakan besi yang telah dilelehkan, lalu dituangkan ke dalam suatu acuan atau cetakan, digunakan sebagai bahan membuat peralatan masak di dapur seperti panci atau wajan.
Panci cast iron sudah digunakan selama ribuan tahun. Pertama kali digunakan di China, alat masak ini merambah ke Amerika dan kini tren alat masak cast iron kembali naik. Lalu bagaimana awal mula cast iron ditemukan hingga dipakai saat ini? Begini serba-serbi cast iron, dari sejarah hingga perkembangannya saat ini.
Sejarah Cast Iron
Melansir dari webstaurantstore.com cast iron pertama kali digunakan oleh Dinasti Han di China pada tahun 220 M dan masih digunakan sampai sekarang.
Dahulu pembuatan wajan cast iron dilakukan dengan cara menuangkan cairan logam ke dalam cetakan pasir. Setelah cairan logam dingin dan mengeras akan terbentuk sesuai cetakan sekaligus dengan pegangannya. Namun, di era sekarang dengan kemajuan teknologi proses pembuatan wajan cast iron sudah dibantu dengan mesin.
Teknik pengecoran cast iron ini mulai tersebar di Eropa sejak abad ke-16, dan cast iron digunakan di hampir seluruh rumah tangga di dunia. Kemudian melansir dari Kompas.com yang merujuk pada Britannica, pabrik besi pertama di Amerika didirikan di Sungai James, Virginia pada tahun 1619.
Selama abad ke-18 dan ke-19 terjadi ledakan peralat cast iron, karena daya tahan dan harganya yang terjangkau.
Memasuki akhir abad ke-20, terjadi penurunan alat masak cast iron akibat dari hadirnya jenis alat masak lain seperti alumunium, stainless dan alat masak anti lengket (non-stick).
Namun di awal abad ke-21, alat masak cast iron kembali populer di kalangan ibu rumah tangga, karena wajan anti lengket dipercaya mengganggu lingkungan dan kesehatan.
Perkembangan Saat Ini
Sejak abad ke-21 perkembangan alat masak cast iron semakin pesat. Tidak hanya di China, Eropa dan Amerika, namun kini cast iron sudah banyak digunakan di negara-negara Asia, tak terkecuali Indonesia.
Ini juga terbukti dengan hadirnya cast iron lokal pertama yang sudah pre-seasoned buatan Indonesia yakni, SKITCHEN. Meski belum lama berdiri, SKITCHEN sudah berhasil mendominasi pasar cast iron di Indonesia dengan menawarkan berbagai jenis produk cast iron.
Alasan Cast Iron Kembali Populer
- Masalah kesehatan
Alasan utama yang membuat banyak orang kembali melirik cast iron adalah karena alat masak ini lebih sehat dibandingkan jenis peralatan masak lainnya, seperti alumunium, stainless steel, maupun wajan non-stick. Bahkan, mengutip dari Live Instagram SKITCHEN dan Altea Care bersama dr. Kristina Joy Sp.KG mengatakan bahwa alat masak aluminium juga kurang sehat, karena bisa menyebabkan alzheimer dini.
Beberapa wajan anti lengket juga diketahui bisa mengeluarkan asap beracun ketika dipanaskan di suhu tertentu. Sementara cast iron tidak menimbulkan risiko ini dan dapat dipanaskan di suhu yang tinggi tanpa efek negatif.
Dilansir dari Lifestyle.Kompas.com, besi cor dianggap memiliki kandungan zat besi alami, bahkan direkomendasikan untuk penderita anemia karena bisa meningkatkan kadar besi dalam darah.
- Awet
Salah satu keuntungan menggunakan cast iron adalah alat masak ini awet dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama.
Alat masak cast iron dapat digunakan selama puluhan bahkan mungkin ratusan tahun, selama diperlakukan dengan benar.
Oleh karena itu, lebih orang lebih tertarik berinvestasi pada alat masak yang tahan lama seperti cast iron, daripada menghabiskan uang untuk sesuatu yang harus diganti dalam beberapa tahun.
- Visual yang menarik
Cast juga memiliki visual unik dan menarik bagi beberapa pemilik restoran. Bahkan cast iron terkenal sebagai wajan para chef, karena lebih banyak digunakan oleh profesional. Meskipun sekarang kembali umum dipakai oleh kalangan rumah tangga.
Beberapa pemilik restoran lebih senang menyajikan makanan langsung di atas cast iron karena terlihat bagus di masakan mereka.