bullying
Foto: Pexels.com/mikhail-nilov

Wajib Tahu! Tanda Anak Jadi Korban Bullying Di Sekolah

Beberapa waktu lalu jagat media Indonesia dihebohkan dengan kasus meninggalnya anak kelas 5 SD yang diduga menjadi korban bullying. Korban mengalami depresi berat akibat dipaksa berhubungan badan dengan seekor kucing dan videonya disebarkan di sosial media.

Kasus bullying atau perundungan merupakan masalah yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan. Sebagian besar kasus bullying terjadi di lingkungan sekolah, yang mana seharusnya menjadi tempat belajar dan bermain bagi anak-anak.

Dikutip dari Hallosehat.com, laporan UNICEF tahun 2015, sebesar 40% anak Indonesia mengalami bullying di sekolah. Sementara menurut ICRW (International Center for Research on Women) tahun 2015, hampir 84% anak di Indonesia mengalami tindak kekerasan di sekolah.

Lebih mirisnya, sebagian besar kasus bullying tidak diketahui oleh guru dan sekolah. Pada banyak kasus bullying, korban pun tidak berani melapor karena takut diancam atau semakin dibully oleh pelaku. Di sini peran orang tua sangat penting untuk mendeteksi tanda-tanda perilaku bullying pada anak.

Lalu apa saja tanda-tanda yang biasanya muncul pada anak yang diduga mendapat perlakuan buruk oleh teman maupun lingkungan sekolahnya.

Sulit tidur

Perilaku tidak menyenangkan yang dialami oleh anak bisa membuat mereka gugup dan cemas menghadapi hari esok. Akibatnya mereka mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari.

Jika kamu sering mendapati anak merasa lelah dan tidak bersemangat di pagi hari, kamu patut mencurigai hal itu. Coba tanyakan kepada anak apakah mengalami sulit tidur. Jika iya, kamu bisa mulai bertanya apa yang membuatnya sulit untuk tidur. 

Sering membuat alasan untuk bolos sekolah

Salah satu tanda anak jadi korban bullying adalah menghindari pergi atau membolos sekolah. Biasanya anak beralasan dengan membuat berbagai penyakit, seperti kepala tiba-tiba pusing, perut sakit dsb.

Setelah dicek ternyata tidak ada masalah yang berarti pada kesehatan, kamu patut mencurigai hal tersebut. Ajak ngobrol anak dan bicarakan baik-baik kenapa dia tidak ingin atau menghindari sekolah.

Tampak gelisah, murung, cemas dan menutup diri dari lingkungan sekitar

Anak-anak yang mendapat bullying sering terlihat gelisah, murung dan cemas. Mereka juga cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar, bahkan anggota keluarganya sendiri. Mereka lebih banyak diam dibandingkan dengan sebelumnya.

Sering mengeluh kehilangan barang atau barang yang sering rusak

Jika anak-anak sering mengeluh kehilangan barang-barang di sekolah bisa jadi ini tanda anak dibully. Pelaku bullying kerap mengambil atau merusak barang korban untuk kepuasan dan rasa superior.

Muncul luka memar di tubuh

Tanda anak jadi korban bullying yang paling jelas adalah muncul luka memar di tubuh. Ajak anak mengobrol kenapa dan bagaimana dia bisa mendapat luka memar. Usahakan tetap tenang dan jangan terlalu panik atau emosi, biarkan anak bercerita dengan leluasa supaya merasa tenang dan aman.

Jika anak menjadi korban bullying, orang tua harus menjadi pelindung nomor satu. Bekerjasamalah dengan orang yang profesional seperti psikolog, dokter atau ahli hukum lainnya untuk membantu mengatasi kasus bullying yang menimpa anak. Hal itu adalah cara terbaik untuk memastikan dia memiliki masa depan yang baik dan pastinya sehat jiwa dan raganya.

Jika kamu mencurigai anak atau kerabat keluargamu mengalami tindak bullying, laporkan ke nomor 021-57903020 atau 5703303, hotline Pengaduan Bullying KEMENDIKBUD di 0811-976-929, melalui e-mail ke laporkekerasan@kemdikbud.go.id, atau mengakses website http://ult.kemdikbud.go.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published.
Required fields are marked *

Are you registered? Please log in to leave a comment with your account.