Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru)2022 menjadi momen yang dinantikan oleh semua orang. Untuk menambah kemeriaan Nataru, SKITCHEN turut menghadirkan Christmas Hamper 2022 yang unik dan anti-mainstream.

Hamper Anti-Mainstream

Momen Nataru identik dengan berbagi hamper. Jika kamu bosan memberikan hantaran berupa makanan atau kue kering, kamu bisa memilih hamper dari SKITCHEN ini.

Di dalam Christmas Hamper 2022 ini, kamu akan mendapatkan Stockholm Skillet Small (diameter 17 cm), Skillet Cookie Mix (adonan untuk cookiesnya), instruksi/cara membuat dan hangtag. Semua ini dibungkus di dalam box khusus edisi Natal.

Yang membuat beda, tentu saja kamu harus membuat kue sendiri menggunakan skillet. Adapun caranya sangat mudah, semua sudah dijelaskan detail di dalam kertas instruksi. 

Mudah dibuat bahkan oleh anak-anak

Untuk membuat cookie ini kamu hanya membutuhkan bahan tambahan satu butir telur dan 85gr butter cair. Kemudian campurkan Skillet Cookie Mix dari SKITCHEN dan bahan tambahan tadi, lalu aduk menggunakan sutil/solet. Tidak sampai lima menit adonan sudah jadi.

Sangat mudah, bahkan anak-anak pun bisa membuatnya. Dengan begitu kamu bisa mengisi hari libur Natal dan tahun baru bersama anak-anak dengan membuat skillet cookie ini.

Harga terjangkau

Bukan SKITCHEN namanya kalau nggak terjangkau. Satu box Christmas Hamper 2022 ini dibanderol IDR 300,000 saja. Kamu sudah mendapatkan hamper dengan harga tersebut mulai tanggal (1 Desember – 31 Desember).

Sebab ada special early bird yang berlaku dari hari ini (10 November – 30 November 2022) diskon menjadi IDR 250,000 saja. Terjangkau banget kan, cocok buat dikirim ke teman, sahabat, keluarga, atau relasi bisnis kamu. Dijamin mereka akan sangat senang. Apalagi cast iron ini awet jadi bisa digunakan terus deh.

Khusus Wilayah Jakarta dan Semarang

Buat kamu yang mencari Christmas Hamper khususnya untuk wilayah Jakarta dan Semarang, kamu bisa memilih hamper dari SKITCHEN ini. Terlebih, hamper lokal ini menawarkan harga yang terjangkau. Jadi kamu tidak perlu ragu untuk mengirim ke banyak orang.

Nah, buat kamu yang mencari Hamper Jakarta dan ingin order bisa langsung menghubungi WhatsApp admin SKITCHEN Indonesia di 081228785590 atau bisa ke Tokopedia dan Shopee SKITCHEN Indonesia ya.

Untuk penjualan hamper ini terbatas untuk wilayah Jakarta dan Semarang, dan hanya bisa diantar oleh Grab/Gojek/Sameday saja. Khusus Semarang bisa pick up sendiri.

Yuk, order sekarang sebelum kehabisan!

Monosodium glutamat (MSG) atau micin sering dihindari dalam proses memasak karena dianggap berbahaya, mengganggu kesehatan dan tidak sehat.

Beberapa orang bahkan menyebut micin bisa menurunkan kepintaran dan membuat otak menjadi ‘lemot’.

Lantas, benarkah micin berbahaya? Lalu bagaimana micin mempunyai reputasi dan stigma buruk di masyarakat? Berikut SKITCHEN akan membahasnya satu-persatu.

Baca juga artikel kesehatan lainnya di sini.

Apa itu micin?

Monosodium glutamat (MSG) atau biasa dikenal sebagai micin merupakan penguat rasa yang memberikan sentuhan ‘umami’ pada banyak hidangan. MSG ditemukan oleh ahli kimia Jepang bernama Kikunae Ikeda.

Bahan utama micin adalah glutamat, yakni senyawa alami yang ditemukan di dalam makanan mulai dari ASI hingga keju parmesan. Saat ini, micin sudah diproduksi secara massal melalui proses pabrikan.

Apakah micin berbahaya?

MSG aman ditambahkan ke dalam masakan, bahkan sebenarnya tubuh kita memproduksi sendiri asam glutamat, yang juga terdapat dalam banyak makanan segar seperti tomat dan keju.

Dilansir dalam BBC News sebuah penelitian ilmiah pada tahun 2019 dalam jurnal Food Science and Food Safety menyimpulkan bahwa klaim atau tuduhan MSG menjadi penyebab berbagai macam penyakit adalah tidak berdasar.

Bahkan Badan Pengawas Obat Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan MSG “aman digunakan” dan memiliki label resmi, GRAS.

GRAS merupakan pernyataan aman bagi bahan tambahan pangan, termasuk pemanis buatan untuk ditambahkan ke dalam produk pangan sesuai ketentuan.

Lantas, mengapa micin memiliki reputasi yang buruk?

Sebagian kecil orang memang memiliki sensitif terhadap MSG, sama seperti orang yang sensitif terhadap telur, susu, dll. Namun, sampai saat ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa micin tidak sehat dan menyebabkan berbagai penyakit.

Pada tahun 1968 sebuah jurnal di New England Journal of Medicine menyebut bahwa makanan China telah membuat sakit dan mengakibatkan beberapa gejala buruk, seperti sakit kepala, pusing, mati rasa dan kelemahan.

Kemudian pada tahun 1993, isu tersebut semakian berkembang di masyarakat Amerika dan memunculkan ketakutan dan tumbuh menjadi “Chinese Restaurant Syndrome”.

Chinese Restaurant Syndrome adalah sekelompok gejala (seperti mati rasa, sakit kepala, pusing hingga jantung berdebar) yang dianggap terjadi akibat memakan makanan dari restoran Cina, di mana kebanyakan restoran Cina memakai bumbu MSG.

Faktanya, kabar tersebut adalah bohong dan merupakan mitos belaka. Hal itu dilakukan sebagai tindakan kebencian atau rasisme anti-Asia oleh masyarakat Amerika pada saat itu.

Namun sayangnya, sampai saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa micin benar berbahaya dan bisa menimbulkan berbagai efek samping hingga penyakit. Meskipun, FDA dan banyak penelitan sudah membuktikan bahwa MSG aman dikonsumsi.

Jadi gimana, apakah kamu masih takut terhadap MSG atau micin?